Kamis, 08 Oktober 2009

UI Peringkat 201 Universitas Dunia

UI Peringkat 201 Universitas Dunia
Thursday, 08 October 2009
JAKARTA(SI) – Peringkat perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia terus menanjak.Universitas Indonesia berhasil masuk jajaran 201 besar kampus terbaik di dunia.

Dalam laporan terbaru lembaga pemeringkat perguruan tinggi Times Higher Education-QS World University Ranking (THE-QS World),Universitas Indonesia (UI) mengalahkan beberapa universitas terkenal di Filipina,Malaysia, dan Vietnam. Peringkat ini naik dari urutan 287 pada 2008 dan urutan 395 pada 2007.

THE-QS World melakukan pemeringkatan 500 universitas terbaik di dunia dari 5.000 perguruan tinggi yang disurvei di seluruh dunia.Adapun indikator peringkat tersebut adalah unjuk kerja riset dan publikasi, unjuk kerja pengajaran, internasionalisasi, unjuk kerja keterserapan lulusan di dunia kerja,dan tata kelola.

Rektor UI Gumilar Rusliwa Soemantri mengatakan,peringkat tersebut diraih UI atas prestasi mahasiswa dan di bidang riset. UI, kata dia, sampai Oktober 2009 telah menjuarai 17 kejuaraan tingkat dunia mulai dari paduan suara, kontes debat sampai olimpiade matematika tingkat dunia.

”Publikasi UI pada tahun ini hampir mencapai 10.000 buku publikasi,” katanya seusai meresmikan perluasan Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) di Gedung Depdiknas Jakarta kemarin. Gumilar menambahkan, hal lain yang membuat peringkat UI mencuat adalah internasionalisasi dan tata kelola menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Dia menyebutkan, selain menempati peringkat 201 dunia, UI juga menempati urutan 102 di bidang ilmu sosial dan urutan 104 di bidang seni dan humaniora. UI juga menempati peringkat 34 Asia, naik dari Peringkat 50 pada 2008, sedangkan di tingkat ASEAN UI menempati ranking lima.

Peringkat pertama sampai denganlimauniversitasdi ASEANberturut- turut adalah National University of Singapore (NUS), Nanyang Technological University Singapore, Chulalongkorn University Thailand,University of Malaya Malaysia, dan Universitas Indonesia.

Kepala Humas dan protokol UI, Visnu Juwono menambahkan,prestasi ini tidak lepas dari kerja keras bangsa Indonesia, baik pemerintah, pelaku industri maupun seluruh warga civitas academica UI. Pencapaian dalam peringkat universitas dunia ini sejalan dengan mahasiswa UI meraih prestasi gemilang di berbagai momen kompetisi internasional.

Sementara dalam bidang riset dan pengajaran, UI terus-menerus melakukan pembenahan baik dalam hal kuantitas maupun kualitas selama satu tahun terakhir. ”Jumlah peneliti di UI sendiri meningkat menjadi 1.005 peneliti pada 2009 dari 937 penelitidi tahun 2008,”imbuhnya. Sebelumnya,Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal mengatakan, perguruan tinggi Indonesia punya potensi besar menuju ke kelas dunia.

Hanya saja,lanjut dia,masih butuh pemerataan mutu dan penataan yang baik. ”Saat ini pun kami sedang mendata perguruan tinggi yang berpotensi dikembangkan menjadi world class (kelas dunia). Dari sekitar 2.800 PT di Indonesia, sudah ada sekitar 10 PT yang perlu dipacu,” katanya.

Untuk itu pemerintah,kata dia, telah menyediakan dana sekitar Rp20-30 miliar bagi PT yang berpotensi berkelas dunia.Adapun bagi PTNyangsudahmasuk400besardunia, pemerintah juga memberi dana pengembangan yang lebih besar. ”Pastinya lebih besar dari itu (Rp20–30 miliar),tergantung pada kebutuhan universitas.

Yang jelas pemerintah menyediakan dana khusus dan perguruan tinggi bisa mengajukan proposal dana yang mereka butuhkan,”jelas Fasli. Dalam pemeringkatan ini, universitas di Inggris dan Amerika Serikat (AS) masih mendominasi 17 universitas terbaik dunia. Harvard University,AS, di urutan pertama. University of Cambridge, Inggris, di urutan kedua.Yale University peringkat ketiga.

University College London berhasil menyabet peringkat, di atas University of Oxford yang harus rela di urutan 5, sama dengan Imperial College London. Direktur Manajer QS Nunzio Quacquarelli, mengatakan, pemerintah dan universitas di penjuru dunia ramai-ramai berinvestasi untuk meningkatkan citra dan pengakuan di pentas internasional. Sebab, pendidikan tinggi telah menjadi industri global.

Menurut Quacquarelli, saat ini peringkat universitas digunakan para pengusaha mengidentifikasi calon tenaga kerja, pengajar, atau membentuk kemitraan.Peringkat ini juga menjadi acuan orangtua dan pelajar untuk mencari lembaga pendidikan bermutu. (rendra hanggara/ fajri hidayat/syarifuddin)

Selasa, 06 Oktober 2009

Jangan Lupa Nonton Festival Seni di TIM



Rabu, 7 Oktober 2009 | 07:37 WIB

KOMPAS.com- Terhitung sejak Selasa (6/10) sore kemarin hingga Minggu (11/10), sejumlah perguruan tinggi seni Indonesia menggelar Festival Kesenian Indonesia di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Sebanyak 700 peserta dari perguruan tinggi seni Indonesia meramaikan acara dua tahunan yang sudah memasuki penyelenggaraan ke enam kalinya. FKI kali ini mengambil tema exploring roof of identity. Berbagai acara seni yang bisa dinikmati antara lain orkes simfoni, kolaborasi tari kontemporer dan musik, pameran dan workshop pembuatan keris, serta seminar. Ada juga festival film internasional mulai 6-11 Oktober.

Wagiono Sunarto, Rektor Institut Kesenain Jakarta, yang juga Ketua Umum FKI ke-6, mengatakan, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menciptakan karya dan kreasi baru yang dapat memperkaya seni budaya Indoneisa.

Selain IKJ, FKI dimeriahkan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Padang Panjang, STSI Bandung, dan Sekolah Tinggi Wilwatika Surabaya.

Bagi Anda penikmat seni, tak ada salahnya hadir dan menyaksikan festival ini.

Huh! Bikin KTP di Kota Bogor Jadi Ribet


Rabu, 7 Oktober 2009 | 07:53 WIB
Laporan wartawan WARTA KOTA Soewidia Henaldi

BOGOR, KOMPAS.com — Untuk membuat kartu tanda penduduk (KTP) di Kota Bogor kini pemohon mesti antre di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bogor.

“Saya datang dari jam 08.00 pagi buat ngurus KTP anak saya. Sebelumnya saya datang ke kecamatan, eh tahunya ngurusnya harus di kantor ini,” ujar Muh Saji (40), warga Kampung Nagrog, Pamoyanan, Bogor Selatan, Kota Bogor, saat sedang mengurus KTP anaknya, Lia (18), kemarin.

Muh Saji mengaku tidak memperoleh informasi soal pembuatan KTP yang sekarang dipusatkan di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Dari rumahnya di Pamoyanan ke kantor tersebut, Muh Saji harus menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer. “Sampai jam 11.000 anak saya belum dipanggil buat masukin berkas. Anak saya dapat nomor urut 84, kalau aturannya begini jam berapa selesainya?” ujar Saji.

Keluhan serupa disampaikan Abad (56), warga Rancamaya, Bogor Selatan, Kota Bogor. Dari rumahnya yang cukup jauh dari kantor tersebut, Abad harus mengeluarkan biaya lebih untuk ongkos angkutan kota. Padahal sebelumnya dia cukup mengurus KTP ke kantor kelurahan setempat.

”Dulu orang kelurahan yang mengurus KTP, sekarang kita harus mengurus langsung ke kantor ini. Untuk ongkos saja saya habis lebih dari Rp 20.000, belum lagi di sini ngurusnya lama. Kalau aturannya jadi ribet kayak gini lebih baik enggak usah punya KTP,” kata pria paruh baya yang sebagian rambutnya sudah memutih itu.

Pantauan di lapangan, sejak pukul 08.00 ratusan warga sudah antre di loket pembuatan KTP di kantor Disdukcapil. Mereka antre untuk mendapatkan nomor urut. Kantor Disdukcapil tampaknya tidak siap dengan membeludaknya ratusan warga yang akan mengurus KTP. Ini terbukti hanya satu loket dengan empat petugas yang disiapkan untuk melayani ratusan warga tersebut.

Kondisi ini semakin diperparah dengan tidak hanya melayani pembuatan KTP baru dan perpanjangan saja, empat petugas itu juga harus melayani pembuatan surat pindah dan dokumen lainnya.

Kepala Disdukcapil Kota Bogor Edgar Suratman di kantornya menjelaskan bahwa perubahan aturan pengurusan KTP yang sebelumnya bisa dilakukan di tingkat kecamatan ke kantor Disdukcapil mengacu kepada Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. “Undang-undang itu baru diberlakukan tahun 2009 ini,” ujar Edgar Suratman.

Ia mengatakan, dipusatkannya pembuatan KTP di kantornya ini untuk mendapatkan akurasi data warga. Karena selama ini, banyak masalah validasi data terkait KTP, misalnya banyaknya KTP ganda dan banyak warga yang sudah pindah alamat tapi KTP-nya tidak diganti.

”Saya akui masih banyak kendala dengan terpusatnya pengurusan KTP. Dua bulan ke depan kita akan siapkan sarana untuk menunjang percepatan proses pembuatan KTP seperti menambah loket dan memasang tenda biar warga tidak kepanasan,” kata mantan Camat Bogor Barat itu.

Senin, 05 Oktober 2009

Semangat Baru

Assalamualaikum wr..wb..
Selamat datang teman-teman di blog pribadi yang saya buat, kamu semua bisa berikan komentar, ataupun ngobrol berbagai macam informasi positif yang dapat memberikan inspirasi nilai-nilai kehidupan dan juga semangat hidup.
Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri, nama saya Agus Firmansyah, panggil saja Agus, saya seorang pekerja informasi sekolah atau biasa disebut pustakawan, karena latar belakang pendidikan dan pengalaman saya di bidang informasi dan perpustakaan. Ibu saya asli Bogor, bapak saya asli Pariaman, saya kecil lahir dan besar di Bogor, maka dari itu saya sangat mencintai kota kelahiran saya BOGOR. Saya sangat bersyukur sekali dilahirkan dan dibesarkan di kota BOGOR ini, walaupun kota BOGOR sekarang dapat julukan baru, yakni KOTA SEJUTA ANGKOT, jadi dapat julukan tambahan nih yang sebelumnya KOTA HUJAN!!!
Saya sangat suka sekali ikut berbagai silaturahmi komunitas, seperti Komunitas Menulis Bogor (KMB), Komunitas Blog Bogor (Bloggor), Reuni Alumni SMA N 5 Bogor (SMANLIBO), Komunitas Univ. Terbuka(UT), karena saya lulusan Diploma Perpustakaan Universitas Terbuka juga sangat suka ikut Asosiasi Pekerja Informasi Sekolah serta Akademik maupun Ikatan Pustakawan Jabar . Yang intinya menyatukan silaturahmi berbagai informasi.
Oke, blog berikutnya nanti saya sambung lagi. Terima Kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Salam
Agus Firmansyah Rusli

Tanah Minang Luluh Lantak



Warga melintas di antara puing bangunan rumahnya di Desa Sungai Sirah, Dusun Duo, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (4/10). Gempa bumi berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Sumbar mengakibatkan sedikitnya 500 orang meninggal dan ribuan bangunan hancur.




Allohu Akbar!Allohu Akbar!Allohu Akbar!. Kejadian gempa bumi berdurasi 1 menit tanggal 30 September 2009 pukul 17.16 WIB di ranah minang bumi andalas, benar-benar membuat luluh lantak seluruh wilayah Padang, Pariaman, Bukit Tinggi, Agam, Padang Panjang serta wilayah Sumatera Barat lainnya. Sungguh kejadian ini sangat menyesakkan dan membuat lemas hati ini.Inilah benar-benar kekuasaan Illahi yang kita tidak tahu kapan saja akan terjadi gempa bumi ini. Saya hanya berdoa, semoga saudara-saudara saya yang ada di Kampuang Dalam dan Sungai Limau Pariaman Padang diberi keselamatan, ketabahan dan kekuatan.amin.